Aku sampai di batas gerbangmu
Yang dulu dipayungi pohon-pohon mahoni
Kini berpayung kanopi-kanopi berbahan besi
Aku menyusuri jalanmu
Yang dulu tanahnya lembut berdebu
Kini terpanggang aspal hitam kelabu
Aku menyusuri jantungmu
Yang dulu riuh oleh kicau burung-burung bernyanyi
Kini berisik oleh nyanyian lagu-lagu masa kini
Aku menyapa para penghunimu
Yang dulu ramah menyambut sapa
Kini menatap seakan bertapa
Aku ingin merenangi sungaimu
Yang dulu gemericiknya dirindukan
Kini kering memantulkan kesepian
Aku ingin menyapa hamparan sawahmu
Yang dulu hijau luas membentang
Kini terhimpit gedung-gedung menjulang
Aku ingin berteduh di bawah rindang pepohonanmu
Yang dulu daunnya melambai-lambai di kanan kiri jalan
Kini hilang tersisihkan angkuhnya deretan pertokoan
NKRI, 17022017
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H