Dari kulitmu yang kecoklatan
Lahir jutaan nyawa atas kuasa-Nya
Namun tak lagi coklat, banyak yang hitam
Yang benar-benar putih, tak seberapa
Mereka lapar!....
Butuh makan darimu
Kau tak henti menyuapi
Agar mereka tak lagi lapar dan kelaparan
Namun….
Mulut mereka masih menganga
Perut mereka tak kenyang-kenyang
Yang kekenyangan, tak jua berhenti
Mencuri makanan dari meja-meja makan
Yang kau hidangkan
Bahkan mereka bermufakat dengan tipu muslihat
Mengenyangkan diri dengan nafsunya
Dan melempar yang benar-benar kelaparan
Punggungmu makin sesak gedung menjulang
Cakar yang mereka goreskan
Menjejak dan menyembul ke segala arah
Di tangan dan kakimu
Bergelantungan pagar angkara
Yang tak pernah puas menggarisi
Batas-batas kuasanya
Sedangkan bulu-bulu hijau
Hanya tinggal di ketiakmu
Bersembunyi tak lagi bernyanyi
Mereka tak menyadari
Dirimu bertambah tua dan renta
Batukmu kian menjadi
Muntahmu sering terjadi
Demammu semakin tinggi
Guncangan deritamu bertubi-tubi
Pertanda batas senjamu
Semakin dekat dikubur nyawa-nyawa
Yang atas kuasa-Nya dilahirkan
NKRI, #selamatharinusantara13122016
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H