Air tak pernah berulah
Menghidupi manusia di raga
Bercengkerama menemani di jantung duniaÂ
Manusia yang serakah
Jantung dunia tempat singgah air ia penggal
Pohon dan akarnya ia jualÂ
Air yang turun bertamu ke bumi
Dilempar ulah manusia
Diterbangkan matahari menjadi jutaan gumpalan awanÂ
Jutaan awan berputar-putar menggelap langit
Bergelantungan di kaki langit mencoba bertahan
Mencari jantung dunia, tak jua ditemukan
Awanpun murka
Anginpun berderu garang
Kilatpun menggelegar
Awan, angin, dan kilat
Menghunjam bumi
Dunia yang mati tak punya jantung, terkubur air
Air tak berulah
Jika saja manusia tak memenggal jantung dunia
NKRI, 01:17 WIB – 28 Agustus 2016  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H