Dia tetiba berdiri. Tepat di samping kiriku. Napasnya terasa hangat dan begitu lembut. Suaranya pelan dan manja.
"KPB itu apa, Yah.?
Aku tersenyum dan kujawab enteng,"Kalung Penuh Berlian."
Dia memberiku kecupan di kening. Lalu ditambah di pipi kiri.
"Pasti Ayah ngarang lagi." Bisik tole. Begitu mesra nyelonong di telinga kiri. Lantas gesit menghilang setelah diceples selembar uang sepuluh ribu rupiah.
Hihihi... aku tertawa sangat kecil di dalam hati yang mungil.
Pagi disapa mendung yang mulai menggantung di atap langit. Membentuk lukisan serupa kue donat.
Aku scroll si tikus ke atas dan ke bawah, membaca komentar demi komentar warga di WAG Komunitas Penulis Berbalas.
Namanya saja Komunitas Penulis Berbalas (KPB), belum sampai satu jam ditinggal mandi sauna, sudah ratusan komentar berseliweran. Saling senggol dan salam geyol.
Biasa. Topik makanan selalu mendominasi saat awal kucoba menyambung baca. Mulai dari seblak ke ketoprak. Dari jenis sosis hingga lupis.