Sangat disayangkan! Begitu mendominasinya Timnas Indonesia saat meladeni tuan rumah Timnas China, namun tidak mampu mengemas dan membawa pulang 3 poin yang ditargetkan.
Statistik pertandingan di berbagai media terkemuka menunjukkan Timnas Indonesia unggul penguasaan bola dengan 74%, berbanding jauh dengan Timnas China yang hanya 26%.
Sayang, keunggulan teknik penguasaan bola dan jalannya pertandingan tidak dibarengi dengan kemampuan menceploskan bola ke gawang Timnas China yang dijaga D. Wang.Â
Disinyalir, keterlambatan pelatih Timnas Indonesia (Shin Tae-yong) dalam memainkan Pratama Arhan menjadi salah satu faktor kekalahan Timnas Garuda.
Penonton tahu, peluang lemparan ke dalam di wilayah pertahanan Timnas China cukup banyak, tetapi tidak mampu dikonversi menjadi gol sebelum Arhan dimainkan. Hal ini memunculkan berbagai reaksi dari publik sepak bola Indonesia.
Pada pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 1-2 tersebut, banyak pihak mempertanyakan strategi dan keputusan Shin Tae-yong, khususnya terkait waktu yang dianggap terlambat dalam memainkan Arhan.
Pratama Arhan, yang dikenal sebagai bek kiri andalan dengan kemampuan serangan balik cepat dan lemparan jauh yang mematikan, memang dipanggil ke Timnas meskipun penampilannya di klub Suwon FC minim.
Terbukti, saat Arhan dimainkan pada menit ke-85, semenit kemudian (menit ke-86) saat Timnas Indonesia mendapatkan kesempatan lemparan ke dalam, lemparan bola yang kuat oleh  Arhan mampu disundul pemain China, namun dapat dikonversi dengan baik menjadi gol satu-satunya Timnas Indonesia oleh Thom Haye.
Pertandingan Tandang yang Berat
Perjalanan kualifikasi menuju Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi ujian besar bagi skuad Timnas Indonesia.
Melawan beberapa negara dengan peringkat FIFA lebih tinggi, Timnas Indonesia dihadapkan pada tantangan besar. Berikut adalah rangkaian hasil pertandingan tandang Timnas Indonesia: