Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pawon

6 Agustus 2024   19:31 Diperbarui: 6 Agustus 2024   19:33 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Otavio Trinck

Sebaris duka lama, baru sempat dipuisikan
Menyelisik kenangan, lempai melambai
Tungku, setia menunggu

Di bukit-bukit, ada kehidupan-kehidupan
Tak semudah merebahkan lelah badan
Saat bau kencur, harus beli umur

Nduk, sesal atas apa yang terjadi
Biarlah pawon, tempat menata kembali
Kehilangan, bukan untuk yang kedua kali

Nduk, pawon bukan sebatas kegetiran
Ada harapan-harapan kemuliaan dari permulaan
Kini ada di pundakmu seorang

Nduk...,
Tak kan lagi beli umur, atas luka-luka masa lalu
Mari ke pawon, menjaga keluhuran, lentera kehidupan-kehidupan

arS, 14/07/2420

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun