![[Puisi] Tempat untuk Pulang](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/06/15/kondisi-rumah-satu-satunya-di-kampung-mati-dusun-watu-belah-kalurahan-sidomulyo-kapanewon-pengasih-kulon-progo-jumat-1662023-43-666cfbbd34777c78992c7303.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Sepi menyelimuti, rembulan rebahan di awan malam, nyonya
Ada kata-kata yang nyonya tunjukkan kepadanya
Kata-kata di secarik kertas berwarna jingga
Lalu nyonya minta simpan di dompetnya
Agar abadi, bisik nyonya, waktu ituNyonya, ia setia menyimpan kata-kata
Kenangan, telah terpatri di manapun ia berada
Tiap saat, kata-kata bertelur dan menetas di dompetnya
Lalu terbang berhamburan mencarimu, nyonya
Mereka menangis, saat tak mampu menemukanmu
Kenangan, telah terpatri di manapun ia berada
Tiap saat, kata-kata bertelur dan menetas di dompetnya
Lalu terbang berhamburan mencarimu, nyonya
Mereka menangis, saat tak mampu menemukanmu
arS, 08.06.2024
Baca juga: Tiga Pesan untuk Dunia Berbeda
Baca juga: Lelaki di Pangkuan Rembulan
Baca juga: Perempuan di Terik Matahari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!