Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan di Terik Matahari

1 Juni 2024   06:26 Diperbarui: 1 Juni 2024   06:39 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jonah on pixabay.com

Apa arti terik matahari?
Saat lelaki memasang upeti
Perempuan, memasung belati

Perempuan sejatinya "nrima ing pandum"
Rela berbedak jelaga
Demi anak-anaknya

Perempuan di terik matahari
Selama darah, urat, dan tulang menyangga
Bernapas tak akan dia kubur di petak ruang

Sebab amarah telah muntah
Sebab pasrah telah menjelma pemberontakan
Dari dahulu hingga kini, pasti terjadi!

arS, 31.05.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun