Kamis pagi (02/05/2024), cuaca di seputaran Probolinggo terlihat cerah. Awan malu-malu menampakkan wajahnya, sekedar mengintip di tubir langit nan membiru.
Sepanjang perjalanan menuju Desa Wonotoro mulai ramai lalu-lalang kendaraan bermotor. Terutama rombongan guru dan siswa dari seputaran Kecamatan Sukapura.
Kebun kubis dan kebun bawang prei yang membentang hingga gigir perbukitan di kawasan Kecamatan Sukapura menampakkan kesunyian. Maklumlah, para orang tua yang mayoritas petani disibukkan mengantarkan anak-anaknya yang bersekolah menuju Amfiteater Bromo.
Pernah ke Bromo dan melihat Jazz Gunung Bromo digelar? Pasti ingatan akan kembali melayang ke suatu tempat bernama Amfiteater Bromo di Jiwa Jawa Resorts.
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), amfiteater diartikan sebagai arena pertunjukan pada zaman Romawi yang berbentuk lonjong atau bulat, tanpa atap, dengan tempat duduk penonton bertingkat-tingkat.
Amfiteater Bromo adalah tempat pertunjukan alam terbuka di Jiwa Jawa Resorts dengan tempat duduk penonton bertingkat-tingkat dan pemandangan yang dikelilingi perbukitan hijau membentang nan indah khas Bromo. Tempat yang akan digunakan untuk upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 yang sekaligus unjuk kreasi siswa di Kecamatan Sukapura.
Sesampainya di Jiwa Jawa Resorts, rombongan dari SMP Negeri 1 Sukapura bergegas menuju Amfiteater Bromo. Sebagai bagian citizen journalism, penulis bersegera hunting spot foto terbaik yang ada di Amfiteater Bromo.
Dari pelataran, pengaturan tempat duduk penonton, dan juga latar belakang panggung sangatlah pantas dinamakan amfiteater. Juga sangat representatif sebagai salah satu tempat Jazz Gunung yang digagas oleh Sigit Pramono (fotografer), Butet Kertaradjasa (aktor dan pembawa acara), dan Djaduk Ferianto (aktor dan sutradara).