api kau genggam
lalu, mengeja lubang-lubang
ada bisa, katamu
ka ta mu...kau rangkai bayang-bayang kembar
sebisa yang kau gambar
dipanggangi api
mengibas rayu sepi
ada meja
kau taburi kaca-kaca dan duri
sebelah kiri
kau caki-maki
bunuh diri
akankah kau puja-puji?
Baca juga: Pena, Pelangi dan Puisi
arS, 17.09.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2Hsebisa yang kau gambar
dipanggangi api
mengibas rayu sepi
kau taburi kaca-kaca dan duri
sebelah kiri
kau caki-maki
akankah kau puja-puji?
Baca juga: Puisi-Puisi di Kedai Kopi
Baca juga: Secangkir Kopi, Puisi dan Cinta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!