Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sekuntum Melati di Perbukitan

4 Maret 2023   21:28 Diperbarui: 4 Maret 2023   21:34 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Joanna Bystrzycka on pixabay.com

Kabut mulai memagari segala pandang
Menyembunyikan luka panah asmara
Menancap dalam, sangat dalam di dada

Lensa mata dunia menusuk sukma
Mereka-reka di sekuntum bunga
Sepadan saat kelana dahulu kala

Sekuntum melati menguncup air mata
Mata batin menangkap mata luka
Aduhai, ada titik tanpa tanda baca

Sekuntum melati, usah derai air mata
Tumbuh kembanglah di perbukitan
Hiasilah angkasa dengan kupu-kupu berwarna

arS, 04.03.2023

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Malam Tanpa Kamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun