Ini hari, air mata kembali menemani
Katanya hanya sekedar singgah
"Menghapus kelabu di mimbar lamunanmu"Air mata pernah terbaring telanjang
Di sela letupan-letupan deras lelah hujan
Di antara daun-daun jati yang mengering dan keriting
Di setangkai bunga sepatu, lelah menunggui sepinya tikungan
Kisah dan air mata
Menyatu dalam liukan-liukan perjalanan
Di pangkuan pakaian lusuh lelaki-lelaki pesuruh
Di tatih langkah-langkah perempuan pemungut sampah
Di sudut mata seorang ibu muda, penunggu senyum pulang suaminya
Yang baru saja, tiada...
Di sela letupan-letupan deras lelah hujan
Di antara daun-daun jati yang mengering dan keriting
Di setangkai bunga sepatu, lelah menunggui sepinya tikungan
Menyatu dalam liukan-liukan perjalanan
Di pangkuan pakaian lusuh lelaki-lelaki pesuruh
Di tatih langkah-langkah perempuan pemungut sampah
Di sudut mata seorang ibu muda, penunggu senyum pulang suaminya
Yang baru saja, tiada...
arS. 14.01.2023
Baca juga: Tikungan di Awal Januari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Jendela
Baca juga: Kacamata, Darah dan Air Mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!