Hiruk pikuk
Dan lampu-lampu
Menghilang di balik kacaAda mendung tersenyum
Dan mentari, masih enggan bangun
Angin tak lagi sepoi-sepoi, menyapu pandang
Huruf-huruf dan angka-angka
Kembali merapatkan barisan, berurutan
Dan pasrah, mau kau apakan di beranda depan
Dan mentari, masih enggan bangun
Angin tak lagi sepoi-sepoi, menyapu pandang
Kembali merapatkan barisan, berurutan
Dan pasrah, mau kau apakan di beranda depan
arS, 01.01.2023
Baca juga: Puisi: Tanpa Kata
Baca juga: Senja di Jakarta
Baca juga: Seekor Semut Betina di Jendela Istana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!