Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Migrasi TV Analog ke Digital, Tidak Cukup Hanya Beli Set Top Box!

2 November 2022   19:14 Diperbarui: 2 November 2022   19:24 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak melihat TV. Sumber: Watercolor Artist on pixabay.com

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara bertahap menghentikan siaran televisi (TV) analog. Selanjutnya masyarakat diminta melakukan migrasi ke siaran TV digital.

Untuk wilayah Jabodetabek, penghentian siaran TV analog dan migrasi ke TV digital dimulai Rabu, 02 November 2022. Proses migrasi TV analog ke TV digital secara gamblang diinfokan Di SINI.

Hitung mundur penghentian siaran TV analog. Sumber: siarandigital.kominfo.go.id 
Hitung mundur penghentian siaran TV analog. Sumber: siarandigital.kominfo.go.id 

Disadur dari laman siarandigital.kominfo.go.id, siaran televisi digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan canggih teknologinya bagi masyarakat Indonesia.

Apakah siaran TV digital lebih jernih tampilan layar dan suaranya? Benar adanya. Termasuk dapat menghadirkan lebih banyak saluran stasiun televisi (channel TV).

Masyarakat yang sudah menggunakan TV digital, tidak perlu menambah Set Top Box (STB), yaitu alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa. (Lihat Sumber)

Sedangkan bagi masyarakat yang masih menggunakan TV analog, maka harus membeli STB. Untuk menikmati siaran TV digital, apakah cukup dengan hanya membeli dan memasang TV Set Top Box di TV analog? Belum cukup.

Baca juga: November

Berikut persyaratan lainnya jika ingin saluran TV digital dinikmati dengan gambar dan suara jernih, juga banyak channel yang dapat terhubung:

  • Pastikan remote TV analog masih berfungsi dengan baik. Tampilan layar TV digital membutuhkan proses transfer dari menu TV ke AV untuk terhubung ke layanan TV digital yang ada di menu remote TV.
  • Pastikan antena TV dapat menangkap sinyal TV dengan lancar dan tidak ada gangguan yang berarti. Jika TV digital hanya dapat menampilkan sedikit channel TV, cobalah cek adakah kerusakan di komponen antena ataukah letak antena kurang tinggi. Jika komponen antena ada yang rusak, jelas harus mengganti antena. Jika antena kurang tinggi untuk menangkap sinyal secara baik, maka tambahkan tiang antena agar lebih tinggi dan lancar menerima sinyal TV.

Demikian pengalaman penulis melakukan migrasi dari TV analog ke TV digital. Agar proses migrasi tidak menyulitkan pemirsa, alangkah lebih bijak memanfaatkan jasa servis TV yang paham betul cara melakukan migrasi dari TV analog ke TV digital. Semoga bermanfaat.

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun