Ada suara tertangkap tanpa aksara
Kegelapan tak seperti malam yang diartikan
Awal mengeja makna kalam di genggam TuhanKaki-kaki telanjang jejak di selasar kenangan
Memainkan riang berlarian di kecipak air hujan
Dan rumput-rumput sedikitpun tak mengeluh kesakitan
Terkadang jendela menjadi tumpuan kesenduan
Terhalang panas dan dingin yang menyergap rangka
Dan tetes-tetes embun kepagian menghias bening kaca
November
Adalah hujan
Adalah kemarau
Masih menanda kehidupan
Di angka untuk yang kesekian
Memainkan riang berlarian di kecipak air hujan
Dan rumput-rumput sedikitpun tak mengeluh kesakitan
Terhalang panas dan dingin yang menyergap rangka
Dan tetes-tetes embun kepagian menghias bening kaca
Adalah hujan
Adalah kemarau
Masih menanda kehidupan
Di angka untuk yang kesekian
Baca juga: Anak Lelaki di Atas Sebongkah Batu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Teladan Nyata Guru di Hari Sumpah Pemuda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!