Abad 21 identik dengan pesatnya perkembangan teknologi informatika. Menjadi tonggak era globalisasi. Suatu zaman yang "seakan" tanpa sekat dan segala hal mampu dijangkau serta dihadirkan lewat bantuan teknologi informatika.
Lembaga pendidikan harus dinamis dan antisipatif mengikuti perkembangan zaman. Sehingga membutuhkan kurikulum yang adaptif dan dinamis dalam hal perubahan yang diperlukan.
Kurikulum Merdeka Menjawab Tantangan Zaman
Pandemi Covid-19 berdampak pada sendi kehidupan, khususnya kegiatan pendidikan. Menyadarkan pentingnya transformasi kurikulum sebagai langkah strategis bangsa untuk menghadapi tantangan abad 21. Sehingga lahirlah Kurikulum Merdeka.
Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan satuan pendidikan sesuai tuntutan zaman. Tetapi, tetap berlandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
Hakikat Pembelajaran Berdiferensiasi
Kurikulum Merdeka mempersyarakatkan kegiatan belajar sesuai kebutuhan siswa. Mengedepankan konsep pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan pembelajaran memfasilitasi kebutuhan siswa dan tantangan bagi guru.
Ada tiga jenis diferensiasi yang harus dilakukan guru, yaitu: (1) diferensiasi konten, berkaitan dengan materi ajar yang bermacam-macam, tetapi tetap terintegrasi dengan satu topik berdasarkan tujuan pembelajaran; (2) diferensiasi  proses, berkaitan dengan proses belajar yang berbeda antar siswa berdasarkan latar belakangnya, mempersyaratkan guru memahami gaya belajar siswa yang berbeda dan lainnya; dan (3) diferensiasi produk, mengarah pada pembelajaran tentang produk apa yang akan dihasilkan.
Berkaitan diferensiasi proses, khususnya gaya belajar, DePorter dan Hernacki membagi gaya belajar ke dalam 3 kelompok: (1) Gaya belajar visual, berfokus pada penglihatan; (2) Gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan; dan (3) Gaya belajar kinestetik, menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. (Lihat Sumber)
Untuk memfasilitasi belajar berdasarkan perbedaan kebutuhan siswa, maka perbedaan gaya belajar harus dibantu media pembelajaran yang sesuai. Kesemuanya dirancang guna meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Aplikasi Online yang Memfasilitasi Gaya Belajar Siswa
Pertama, podcast berbantu aplikasi anchor.fm. Produk berupa rekaman suara (audio) yang dapat ditambah latar musik untuk gaya belajar auditori.
Diperlukan naskah yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk dibacakan dengan memanfaatkan aplikasi online anchor.fm. Hasil rekam pembacaan naskah bisa disisipkan musik yang sesuai dengan konten naskah.