Berempat berimpitan
Menggapai harapan di ketinggian
Satu-satunya jalan, di riuh tepuk tangan
Kita pernah koma, di sini
Menikmati sepi dan enggan bernyanyi
Sedangkan rindu, di pintu mati
Kini, kita kembali mencoba
Membalik dunia
Semampunya
Ataukah ego, masihkah kau lambungkan?
Baca juga: Puisi: Aksara di Sebuah Gang
ArifRSaleh, 30.09.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Republik Gonjang-Ganjing
Baca juga: Arfha
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!