Engkau melukis tanda tanya
Saat senampan hidangan menganga
Sebab hanya kepalamu dan sebelah mata
Menyembul secara tiba-tiba di tubir utaraAlamku adalah alam nyata
Tertutupi atap-atap mengangkasa
Dibentengi akta-akta serupa prasasti raja
Berdiri di atas pedang dan rangka raga baja
Pada senampan hidangan menganga
Kupandangi tetesan dan lelehan madu ratna
Kupastikan tiada secuil retak runtuh menjelma
Dan aku, sedia jaga jarak dalam sorot netra waspada
Merah putihku, jangan kau tanda!
Tertutupi atap-atap mengangkasa
Dibentengi akta-akta serupa prasasti raja
Berdiri di atas pedang dan rangka raga baja
Kupandangi tetesan dan lelehan madu ratna
Kupastikan tiada secuil retak runtuh menjelma
Dan aku, sedia jaga jarak dalam sorot netra waspada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!