Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah tinggal menghitung hari. Saat yang sangat ditunggu dan identik dengan merayakan kemenangan setelah beribadah penuh di bulan Ramadan nan agung.
Menjelang lebaran, umat Islam tumpah ruah di pusat-pusat perbelanjaan. Berburu pakaian baru dan pernak-pernik kebutuhan hari raya dan persiapan mudik.
Kebutuhan pakaian baru bagi umat Islam di saat lebaran adalah hal wajar. Berbagi kesenangan dan kemeriahan bersama sanak saudara, teman, dan para tetangga. Apalagi dapat melepas kangen di tanah kelahiran.
Untuk memenuhi keinginan memiliki pakaian baru, banyak cara yang dapat dilakukan di zaman yang semakin canggih ini. Bisa dengan cara online maupun offline.
Marketplace menjadi rujukan bagi yang menguasai teknologi dan didukung sarana nan mumpuni. Tetapi, harus pandai mencari rujukan dan menggali informasi pembanding agar tidak kecewa.
Belanja kebutuhan lebaran secara online, bukan jaminan mendapatkan barang bagus sesuai harga. Terkadang apa yang terpampang di foto situs belanja online, berbeda jauh setelah sampai di tangan pembeli.
Alhasil, kekecewaan terkadang dirasakan. Bisa jadi menjelma opini lebih baik belanja offline meskipun butuh perjuangan jalan kaki dari toko ke toko, swalayan ke swalayan, maupun berkeliling pasar tradisional.
Belanja pakaian kebutuhan lebaran di swalayan atau supermarket, harus menyesuaikan ketersediaan dana di dompet dengan harga yang tertera. Sebab harga sudah dipatok oleh penjual dan tidak bisa ditawar.
Sedangkan belanja pakaian kebutuhan lebaran di pasar tradisional jelas bisa ditawar. Hanya dibutuhkan keberanian dan teknik menawar yang tidak menyinggung perasaan penjual.