Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Mengelola Ekspektasi Sosial di Tahun 2025
Kenaikan PPN, Siapa Sebenarnya yang Diuntungkan?
Apa dari Hikmah Skema Pajak 2025
Kado Tahun Baru: PPN 12% Secara Umum Dibatalkan
5 Hal yang Lebih Penting daripada Ujian Nasional
"UN is Come Back"?
Kamu pasti suka!
ARHIEF ER. SHALEH
ARHIEF ER. SHALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Sepi dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kulihat Bulan Berdarah

27 November 2021   22:21 Diperbarui: 27 November 2021   22:23 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Achilles yang penuh kemenangan menyeret tubuh Hector di sekitar Troy, dari lukisan panorama Achilleion. Sumber: Wikimedia Commons/kumparan.com
Achilles yang penuh kemenangan menyeret tubuh Hector di sekitar Troy, dari lukisan panorama Achilleion. Sumber: Wikimedia Commons/kumparan.com
Achilles yang penuh kemenangan menyeret tubuh Hector di sekitar Troy, dari lukisan panorama Achilleion. Sumber: Wikimedia Commons/kumparan.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kulihat bulan berdarah
Dan matahari gelap mengarah

Di tangga selepas pelukan
Engkau melangkah gemetaran

Kawan

Di palagan…
Senjata-senjata barat menebas dan menikam
Puputanpun menjelma nisan-nisan

Kawan…

Di banyak titik
Panji-panji perjuangan binasa
Dan biru, telah membungkus jasadmu!

Kubuang benang yang kupintal
Sebab banyak sumbang menanam kesombongan
Berbuah kebusukan di hati terdalam
Selamat tinggal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

puisi kehidupan

puisi viral

puisi trending

viral

trending

perjuangan

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.