Ada kesendirian di tepi jalan. Kupikir, hanya sebatas gambar. Saat memutari aksara jutaan makna, kucoba menyelam, ke dunia kesendirian.
Ada hasutan-hasutan hinggap di daun telinga. Begitu banyak rayuan membius tanpa nyana. Menabuh-nabuh gendang telinga. Mengikuti kanan kiri stanza purnama.
Kesendirian...
Membuatku terpana. Malampun, begitu sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!