Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Faktor yang Dapat Menghentikan PTM Terbatas! Apa Saja?

5 Juni 2021   12:14 Diperbarui: 8 Juni 2021   11:17 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SDN 03 Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/4/2021). Kapasitas dalam ruangan maksimum 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Program BDR (Belajar Dari Rumah) yang digaungkan pemerintah lewat Kemendikbud berdampak learning loss. Ketidaksiapan orang tua mendampingi BDR menyadarkan peran penting sekolah dan guru bagi pendidikan anak-anak.

Pembelajaran berbasis internet memberikan dampak positif. Mendukung akses belajar di mana saja dan kapan saja. Mampu menghadirkan konten pembelajaran secara menarik dari berbagai sudut pandang keilmuan.

Di sisi lain, pembelajaran berbasis internet menghadirkan panggung tontonan, ujaran sarkasme, dan kekerasan fisik virtual lewat game mabar (main bareng).

Maraknya sajian pornografi dan berita hoax semakin mengikis moral anak-anak bangsa. Anak-anak begitu mudah berkata jorok dan sarkasme. Mulai susah diarahkan dan dididik. Cukup jauh meninggalkan tujuan pendidikan mewujudkan character building. Kekhawatiran inilah yang mendorong berbagai pihak untuk melakukan PTM terbatas.

Desakan untuk Segera Melaksanakan PTM Terbatas

Kemendikbudristek sebagai lembaga rsmi pemerintah mulai mencium gelagat kurang baik ini. Desakan berbagai pihak untuk segera melaksakan PTM terbatas disambut baik. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di Masa Pandemi Covid-19.

Harapannya, PTM terbatas dapat segara dilaksanakan. Semua tingkatan pendidikan formal harus melaksanakan dengan mengacu pada Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan Wajib Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Pemerintah berupaya mencari alternatif membendung dan memerangi pandemi Covid-19. Program vaksinasi menjadi pijakan awal. Pelayan publik dan lansia menjadi prioritas termasuk guru dan tenaga kependidikan.

Dikutip dari laman covid-19.go.id, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa tujuan memberikan vaksinasi pada petugas pelayan publik, karena memang rentan dengan risiko terpapar COVID-19. Prioritas vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan memberikan proteksi spesifik dan kekebalan kelompok.

Sejalan program pemerintah pusat, maka Vaksinasi Tahap 2 menyasar semua guru dan tenaga kependidikan di berbagai daerah. Program ini disambut baik dan dilakukan dalam 2 tahap yaitu vaksinasi 1 dan vaksinasi 2. Untuk vaksinasi 2 dilakukan setelah 2 minggu dari vaksinasi 1.

Aturan Pelaksanaan PTM Terbatas

PTM terbatas dilaksanakan lewat beberapa aturan. Protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun wajib dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun