Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Obstruksi Merapatkan Barisan

23 Mei 2021   13:57 Diperbarui: 23 Mei 2021   23:38 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILustrasi Memulai dan Memperjuangkan Kehidupan. Sumber: Pexels on Pixabay.com

Siang membawa kejengahan. Kelaparan memaksa makhluk-makhluk ke luar sarang. Kemahfuman adalah perjuangan titipan Tuhan.

Monokrasi menerawang. Memperkokoh batas-batas angkuhnya kekuasaan. Saat makhluk-makhluk mungil memperjuangkan hak makna kehidupan, obstruksi merapat barisan.

Dalam kesendirian, manisnya kehidupan tak semanis hidangan di meja tuan dan puan. Ada jungkir balik banting tulang. Ada kemiringan-kemiringan pikiran nan tak lumrah dilakukan.

Tuan, istana nun jauh pijakan cakra manggilingan. Puan, kehidupan bukanlah remahan kapitalis birokrat keabadian. Izinkan jalan istana lebar membentang, memaknai hidup sebagai titipan Tuhan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun