Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Potret Senja

20 Maret 2021   16:50 Diperbarui: 20 Maret 2021   17:00 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Memotret Senja. Sumber: Jurgen Polle on Pixabay

Anak-anak impian. Berlarian melepas busur kegempitaan. Melesat dan melengking di antara desah angin dan dedaunan persawahan-persawahan. Lalu, menghilang di lekuk-lekuk gedung peradaban zaman.

Anak-anak kehidupan, menatap senja. Dan waktu, adalah makna. Memungut duri-duri, meletakkan hakekat diri. Membentuk jati diri.

Peradaban demi peradaban, membenturkan pertemuan-pertemuan. Ada kabar di awang-awang. Ada rindu nun jauh di seberang lautan.

Di daratan, dua hati dipertemukan. Gejolak jiwa, tumpah dalam hangatnya dekapan. Dan senja, tempat bertumpunya ritmik rindu nan menggebu-gebu.

Senja pula. Tempat menghimpun keinginan-keinginan. Masih tercecer dan tercerai-berai. Diungkit dan dianggit para pemuja kata. Tak mengenal makna, menutup mata.

Probolinggo, 20 Maret 2021

Puisi Oleh: Arif R. Saleh

Puisi lainnya: Etalase Janji Sepasang Pengantin, Sonata Hujan di Beranda Waktu, Sebatang Pohon Besar di Tengah Sawah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun