Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hegemoni

24 Februari 2021   21:06 Diperbarui: 24 Februari 2021   21:09 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gagak Bermata Tajam. Sumber: enriquelopezgarre on Pixabay.com

Seekor gagak menjelma merpati. Siang terbang. Malam pun terbang. Melesak dan menukik di sarang-sarang kegalauan.

Ada benih masa lalu terkubur. Dibongkar-bongkar dalam tidur.

Huruf dan angka dilempar-lempar. Membolak-balik zaman. Prasasti-prasasti ditenggelamkan, dalam ikatan pembenaran.

Segala penjuru diserbu. Ombak digulung. Badai dikurung. Panas dan hujan ditangkup dalam selingkung. Akankah tanah ini menjelma tempurung?

Kebenaran, pada saatnya menebas pembenaran.

Probolinggo, 24 Februari 2021

Puisi Oleh: Arif R. Saleh

Puisi Lainnya: Kematian, Perjalanan, Serupa Rubik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun