Waktu. Begitu cepat memutar kehidupan. Meninggalkan kursi-kursi yang kesepian dan hampa ruang.
Waktu jua. Melukis daun-daun berguguran saat hujan ingin berpamitan. Sedang kita digiring paksa pulang kandang.
Kita dikurung dua kata utama. Dipagari aturan-aturan yang tak biasa. Bahkan dikuntit ketakutan tanpa bentuk jelmaan manusia.
Lewat layar, kematian demi kematian menggugat zaman. Kita terhenyak. Begitu banyak yang berubah. Begitu banyak fitnah.
Lewat layar pula, lorong-lorong kata dipersempit. Rumit dibolak-balik. Serupa rubik.
Puisi Lainnya :
Probolingo, 17 Februari 2021
Puisi Oleh: Arif R. Saleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H