Siapapun yang membaca artikel Pak Tjip dan Bunda Rose akan memiliki kesimpulan yang hampir sama. Artikel beliau sarat pengalaman berharga. Mengangkat romantika kehidupan untuk dapat diambil hikmahnya.
Romantika beliau berdua dimulai sejak mengucap janji pernikahan. Janji hidup bersama dalam keadaan apapun,“Dalam untung dan malang, suka dan duka, sehat dan sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihan, akan selalu mencintai dan menghormati”.
“Janji ini mudah dan dapat diucapkan dengan suara lantang. Tapi janji ini akan diuji dalam perjalanan hidup kita, sanggupkah kita melaksanakannya?” Tanya Bunda Rose.
“Kerja keras, menahan lapar, menahan rasa sakit, air mata yang sudah mengering, genangan air, tidak dilihat sebelah mata, berhutang untuk sebungkus nasi, anak terbaring pucat tanpa obat, istri kurus dan batuk batuk, diri saya sendiri apalagi” Kenang Pak Tjip.
Dalam kondisi seperti ini, bukannya mendapat pertolongan, tetapi kata-kata yang sering terdengar adalah "Makanya jangan buru-buru nikah, kalau hidup belum mapan. Tuh, kasihankan anak isteri". Kembali Pak Tjip menuliskan romantika rumah tangganya dalam salah satu artikel beliau.
Mengutip lebih jauh artikel Pak Tjip, alangkah terluka hati mendengarkan semua ini. Tapi Pak Tjip bersyukur kepada Tuhan, telah diberikan seorang wanita yang tidak pernah mengeluh di saat hidup mencapai titik nadir. Bahkan Bunda Rose selalu berdoa dan menyemangati :"Jangan putus asa sayang, percayalah badai pasti berlalu dan kita akan sukses".
Nah Pembaca yang budiman, kesuksesan dan kebahagiaan dapat dicapai karena ada orang hebat di sekitar kita. Bersama menghadapi tantangan dan cobaan yang kadang datang silih berganti. Romantika kisah cinta maupun kehidupan rumah tangga Pak Tjip dan Bunda Rose dapat dibaca pada artikel beliau berdua. Saya hanya mengutip sebagian kecil kisah beliau berdua yang dibagikan lewat artikel di Kompasiana.
Romantika beliau berdua layak diangkat ke layar lebar. Itulah keyakinanku dan waktu yang akan menjawabnya. Artikel ini khusus dipersembahkan kepada Pak Tjip dan Bunda Rose. Semoga beliau berdua selalu sehat dan bahagia.
Terakhir, kembali penulis kutip kalimat indah dari Bunda Rose.
“Kekuatan yang mampu membuat saya tetap tegar adalah karena kami saling mencintai sepenuh hati"
Sekian dan semoga bermanfaat.
Probolinggo, 08 Januari 2021