Pertama. Guru kurang menguasai IT. Banyak guru hanya mengandalkan satu aplikasi seperti WhatApps Group. Akibatnya siswa gampang bosan;
Kedua. Keterbatasan akses internet dan kemampuan daya beli pulsa. Masalah ini jelas menjadi kendala teknis dan membebani ekonomi orang tua, sehingga tingkat partisipasi siswa dalam PJJ sangat rendah; dan
Ketiga. Teknologi Jadul. Dinamika teknologi digital yang begitu pesat menuntut piranti keras (hardware) yang mumpuni untuk menyesuaikan dengan kecangihan piranti lunak (software) yang luar biasa canggihnya. Gawai yang dimiliki guru dan siswa sudah tertinggal cukup jauh. Sehingga menimbulkan gangguan-gangguan teknis dalam PJJ.
Blended Learning, dari PJJ ke Tren Pembelajaran Masa Depan
Sisi positif pandemi Covid-19 di bidang pendidikan, menyadarkan bahwa perkembangan teknologi pendidikan begitu pesat dan canggih. Meskipun, peran guru tak tergantikan, sudah saatnya tidak memandang sebelah mata peran teknologi untuk menjawab tantangan dan perubahan yang ada. Termasuk tantangan keterbatasan jangkauan, usaha pemerataan layanan, dan lainnya.
Kemendikbud sebagai jangkar pendidikan milik pemerintah, menghadirkan portal "Rumah Belajar". Terdapat fitur "Kelas Maya" dan lainnya yang begitu mudah diakses dan semakin inovatif menyejajarkan dengan sistem pembelajaran daring lainnya.
Demikian juga pihak swasta, berlomba menghadirkan inovasi dan semakin ekspansif menawarkan sistem pembelajaran daring nan atraktif. Google Education, MicrosoftOffice365, Ruang Guru, Quipper School, Zenius, Sekolahmu, dan lainnya saling bahu membahu dalam program "Bersatu Hadapi Korona".Â
Jelas ada upaya optimasi bagaimana pemerintah dan masyarakat luas hadir menawarkan solusi di tengah badai Pandemi Covid-19. Meskipun dan tentunya ada faktor bisnis yang bermain di dalamnya.
Lantas bagaimana Covid-19 berdampak positif bagi guru dan sistem pembelajaran? Jawabannya, blended learning akan menjadi tren model pembelajaran di masa depan.Â
Blended learning semakin banyak dimanfaatkan lembaga pendidikan, guru, dan siswa untuk berkolaborasi menghadirkan pendidikan yang bermakna. Model pembelajaran blended learning dinamis menjawab tantangan dan kondisi yang ada. Kini dan akan datang.