Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Dihadapkan Hidup atau Mati

10 November 2020   15:11 Diperbarui: 10 November 2020   15:25 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pejuang Republik berlaga dengan meriam penangkis serangan udara dalam Pertempuran Surabaya. Mungkin operator meriam itu bernama Gumbreg, yang berhasil menjatuhkan lebih dari sepuluh pesawat musuh. (nationalgeographic.grid.id)

Kisah nyata para pejuang bangsa

Ketika moncong-moncong senjata

Diarahkan...

Apakah diam saja?


Ketika hardikan dan kesombongan begitu nyata

Apakah harga diri diam

Dan mati...

Ataukah menjilat bangsa sendiri?


Mati nurani, tak berani

Ataukah, keberanian lebur dimatikan?

Tidak! Lebih baik berkalang tanah

Daripada kembali dijajah!


10 November 1945

Ultimatum jatuh mendentum

Darah menggelegak! Bumi tetap dipijak!

Rapatkan barisan! Serbu ke depan!


10 November 1945

Pemuda-pemuda menghimpun kekuatan

Nyawa satu-satunya dipertaruhkan

Di Palagan Juang!


Korban-korban berjatuhan dan bergelimpangan

Ribuan yang mati adalah bukti nyata, bahwa...

Bangsa ini adalah bangsa pejuang!

Bukan bangsa pecundang!


Masihkah ada kisah itu di hatimu?

Ataukah hanya catatan berdebu?


Hari Pahlawan. 10 November 1945

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun