Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuda 10 November 1945

9 November 2020   17:21 Diperbarui: 9 November 2020   17:48 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pejuang Republik berlaga dengan meriam penangkis serangan udara dalam Pertempuran Surabaya. Mungkin operator meriam itu bernama Gumbreg, yang berhasil menjatuhkan lebih dari sepuluh pesawat musuh. (nationalgeographic.grid.id)

Senjata yang kami rampas

Senjata yang kami punya, adalah hak kami

Tetapi, jika kau berlagak singa sok jagoan

Kami pantas melemparmu kembali ke benua hitam


Di sini bukan tempat singa-singa sok garang

Di sini harimau-harimau muda bersarang

Siang adalah rimba raya

Malam adalah palagan nyawa


Kami cinta damai, terbuka dengan siapa saja

Tetapi, jika kemerdekaan ini kau usik

Sejengkal tanah negeri ini, darah taruhannya

Ribuan nyawa, sejarah yang menulisnya


Pemuda-pemuda menjelma haus nyawa

Memburu dan memburu di malam buta

Sekali kami ke luar sarang

Hidup atau mati kami pancang


Merdeka!


Untuk Pahlawan. November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun