Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpinya Kemerdekaan

23 Oktober 2020   13:58 Diperbarui: 23 Oktober 2020   14:11 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : 愚木混株 Cdd20. Pixabay.com

Kita hidup di dalam sangkar

Kataku, meniupkan angin sihir

Saat kegelapan menghantui

Ubun-ubunku yang mulai rontok


Engkau asyik dengan mainanmu

Tak sedikitpun terpengaruh

Tiupan angin sihirku

Yang mulai terkekeh-kekeh, menertawaiku


Aku beringsut, mundur dan mundur

Menikmati kedudukan yang tak pernah mengeluh

Kutoleh dirimu…

Masih lugu!, tiba-tiba kesimpulan meloncat


Aku diam

Memandangi aksara-aksara di tembok

Aksara-aksara yang aku pahat

Sewaktu kutemukan di kanal-kanal riwayat


Baiklah, sayangku…

Kita hidup di dalam sangkar

Dan akan selalu kutiupkan

Hingga kau, menyimpulkan kemerdekaan dengan benar


Kademangan, 22.10.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun