Aku mengagumimu, begitu sempurna
Padahal, dalil-dalil tegas menatah di tebing-tebing fatwa
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata
Aku tersenyum, mengagumi maha karya-Nya, begitu sempurna
Serupa beludru, begitu halus selasar kulitmu
Merasuki kekagumanku, yang terus berputar-putar
Bahkan saling silang diantara otak kiri dan kanan
Apa kau juga merasakannya?
Semerbak wangi yang kau tebarkan
Menggoda penciumanku, dari mahkota nan mempesona
Walaupun jarak kita cukup berjauhan
Tetapi, angin begitu baik, memindahkannya di dekatku
Aku tak pernah sedikitpun mengenal
Rollover Reaction ataupun Benefit They’re Real
Sebab, engkau tak pernah mempertemukanku dengan mereka
Dengan obsesi cipta rasa manusia
Aku mengagumimu, apa adanya
Sebab, adanya kau serupa karya-Nya
Serupa, saat kau dilahirkan
Serupa, saat kau diciptakan
yang hilang di satu senja. 19.10.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!