Di benakku
Naik turun senja napasmu masih mengombak perlahan
Menembus dinding-dinding ketabahan
Namun, manusia bisa apa?
Bisa apa dalam ketidakberdayaan?
Hanya mampu menyangga dengan do'a
Menunggu detik-detik di perhentian sapa dunia fana
Mata ini
Masih memotret bingkai duka
Saat terakhir kau tatap dengan mata tanpa makna
Hilang rona kehidupan
Hilang rasa kegembiraan
Yang ada hanya tangis kesenduan
Menatapmu dalam panggilan jalan takdir-Nya
Hingga detak terhenti di detik itu
Kita diam
Kita bisu
Kita hening, dan
Melepasmu....
Adalah jalan terbaik....
Sebaik-baik pilihan dalam bingkai do'a....
Meninggalkan sejuta kenangan yang terus diputar kepala
Dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga menjelang senja
Kebersamaan itu sudah cukup bagimu
Tapi bagiku, do'a akan terus mengalir
Hingga detak ini terhenti di perhentian sapa dunia fana
Menyusulmu, yang entah kapan....
Selamat jalan saudaraku....
Banyuwangi, 01 September 2020 Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!