Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keris Nogo Kikik

11 Agustus 2020   10:39 Diperbarui: 11 Agustus 2020   21:06 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Andai saja kau lahir bukan di Malam Jum’at Kliwon….”

Pembicaraan terhenti. Kembali hening cukup lama. Hanya bau kemenyan terasa. Dari asap rokok yang dihembuskan kuat oleh lelaki setengah baya.

“Kenapa seandainya aku lahir bukan di Malam Jum’at Kliwon?” Pancing Purwa.

“Banyak kejadian yang akan lebih kau rasakan. Dan itu akan sangat menyakitkan”

Purwa berdiri. Dia kembali ingat pesan kakeknya yang sepertinya nyambung dengan apa yang dikatakan lelaki setengah baya. Kakeknya pernah berpesan untuk berhati-hati jika ingin mengerjakan sesuatu di satu tempat. Karena ada makhluk tak kasat mata. Mereka menjalani hidup seperti yang manusia jalani.

Namun yang membuat Purwa lebih ingat, kakeknya pernah bilang bahwa orang yang lahir di Malam Jum’at Kliwon “disungkani” makhluk gaib. Mereka enggan secara langsung menggoda apalagi menyakiti secara fisik.

“Sudah kau temukan jawabannya anak muda?”

“Ya” Jawab Purwa pendek, sembari duduk sejajar lagi dengan lelaki setengah baya.

“Baiklah kalau begitu. Aku mohon pamit. Tolong kau jaga barang pada bungkusan di samping kirimu”

Purwa segera menoleh. Ada bungkusan kain putih. Bersih dan rapi serta diikat seutas tali warna merah. Purwa segera menatap lelaki setengah baya. Namun, kembali hilang tak tampak lagi batang hidungnya.

Perlahan Purwa membuka bungkusan. Sebilah keris tidak terlalu panjang terlihat. Berukuran sedang. Hanya tiga “luk” dihiasi kepala naga tanpa badan di dasar bilah keris. Sedangkan bilah keris memiliki pamor garis-garis serupa “banyu mili”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun