Jika saatnya tiba, raga membau tanah
Dada yang dibusungkan perlahan terengah
Terhempas membingkai tempat terendah
Dihembuskan tanpa gerak darah
Jika saatnya tiba, raga kembali dimandikan
Yang tersisa hanyalah jasad kebekuan
Ditabur aroma air mata tangisan
Yang ditinggal hanyalah kenangan
Jika saatnya tiba, raga dikain kafan
Dilumuri bedak berbau padupan
Disumpal lubang kotoran
Menyisakan sisa jejak kehidupan
Jika saatnya tiba, jasad dikurung keranda
Tak mampu bergerak mendiam saja
Diusung pasrah para pemikulnya
Siap dituju tempat diakhirkannya
Jika saatnya tiba, jasad dikuburkan
Dipendam dalam disendirikan
Yang tersisa hanyalah kesepian
Menunggu saat datangnya putusan
Jika saatnya tiba, malaikat kubur datang
Jasad didudukkan tak lagi telentang
Menjawab kebenaran dengan lantang
Agar jasadmu tak meremuk tulang
Jika saatnya tiba, siksa kubur mendera
Jasad melepuh meletuskan kotak pandora
Yang tersisa tulang petaka
Hingga kiamat kekal di neraka
Kademangan, 21.06.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!