Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Bertanya

2 Oktober 2018   00:46 Diperbarui: 2 Oktober 2018   00:59 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : foto.kompas.com

Tak bisa berpaling
Mata ini tak lagi melihat

Debur ombak yang bermain di bibir pantai
Bahkan menepuk bebatuan tertata di dermaga
Hijau bebukitan yang memanggil-manggil
Lewat pucuk-pucuknya yang gemas gemulai
Kesahajaan pedesaan dan perkotaan
Dari gurau riang tebing dan gedung menjulang
Siluet mentari yang ingin tidur damai
Diantara lekuk gunung serupa pembaringan

Tak lagi bisa berpaling
Mata ini jelas melihat

Derap sepasukan ombak yang datang menerjang-menendang
Menyapu, segala yang tertinggal....
Hijau bebukitan luruh bergemuruh
Pucuk-pucuknya, tertanam menghunjam-hunjam....
Teriakan menyayat dan do'a kekalutan
Diantara tebing dan gedung, bergetar-bergoyang....
Siluet mentari tetiba terjaga
Diantara korban, luka-luka dan raga-raga tak bernyawa....

Di negeri subur tanah, negeri subur bencana
Kita bertanya, kapankah?....

Ujung Akar Bromo, 01.10.2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun