Mohon tunggu...
Arief Er. Shaleh
Arief Er. Shaleh Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Sepi dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air dan Manusia

28 Agustus 2016   02:52 Diperbarui: 29 Agustus 2016   03:56 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: pixabay.com

Air tak pernah berulah
Menghidupi manusia di raga
Bercengkerama menemani di jantung dunia 

Manusia yang serakah
Jantung dunia tempat singgah air ia penggal
Pohon dan akarnya ia jual 

Air yang turun bertamu ke bumi
Dilempar ulah manusia
Diterbangkan matahari menjadi jutaan gumpalan awan 

Jutaan awan berputar-putar menggelap langit
Bergelantungan di kaki langit mencoba bertahan
Mencari jantung dunia, tak jua ditemukan

Awanpun murka
Anginpun berderu garang
Kilatpun menggelegar

Awan, angin, dan kilat
Menghunjam bumi
Dunia yang mati tak punya jantung, terkubur air

Air tak berulah
Jika saja manusia tak memenggal jantung dunia

NKRI, 01:17 WIB – 28 Agustus 2016   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun