Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bedak Kepalsuan

2 Agustus 2016   09:51 Diperbarui: 2 Agustus 2016   09:56 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rambut tak lagi hitam rata melegam
Masihlah indah dipandang, seperti dulu, berkilauan
Biarkan terjurai, menghias jaman
Di bantal malam, berselimut kehangatan

Bibir yang mengecup pahit manis kehidupan
Disaput tongkat warna keinginan
Biarkan mengecup sisa manis, tak kan habis dikeringkan
Pahit hidup tak lagi kurasakan, saat bibir manis kau sunggingkan

Maskara yang melegam, saput jangan berlebihan
Lentik bulu mata menghitam, sejak dulu tajam memukau
Membentur tak mengalihkan pandangan
Dulu dan kini, masih yang paling indah aku kagumkan

Pipi terlembut merah merona samar menampak
Janganlah di bedak tebalkan, cukuplah poles tipis
Seperti dulu, berlabel Marcks Beauty Powder
Cukuplah hadirmu, menggairahkan hidup, harum lembut senantiasa

Namun.... malam ini terasa beda ketiga kali
Kala kau pergi, lagi dan lagi
Bedakmu kau tinggal, menyisakan tanya
Berlabel Skin Food Buckwheat Loose Powder, harum dan lembutnya menyesak dada

NKRI, 05:09 WIB, 02082016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun