Mohon tunggu...
Arrizatul Maftuhah
Arrizatul Maftuhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Arrzmaft06

Tiada hari tanpa belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta NKRI

18 Juni 2021   21:58 Diperbarui: 18 Juni 2021   22:34 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cinta NKRI dan bangsa adalah kebanggaan menjadi salah satu bagian dari NKRI dan bangsanya yang berujung ingin berbuat sesuatu yang mengharumkan nama NKRI dan bangsa. 

Pada keadaan yang kacau saat seperti ini apa yang bisa dibanggakan dari negara dan bangsa Indonesia? Generasi "founding fathers" pada masa penjajahan berhasil membangkitkan rasa cinta NKRI dan bangsa yang akhirnya berhasil memerdekakan bangsa Indonesia. 

Kalau saja rasa cinta NKRI dan bangsa sekali lagi bisa menjadi faktor yang memotivasi bangsa Indonesia, ada kemungkinan bangsa Indonesia akan bisa bangkit kembali dengan masyarakatnya yang bisa menghasilkan karya-karya yang membanggakan kita sebagai bangsa.

Bangsa Korea yang selalu memotivasi dirinya dengan menghormati bendera dan lagu kebangsaannya, selalu memotivasi bangsanya untuk mencintai NKRI dan bangsanya. Walaupun dengan prestasi yang produk elektonik dan automotifnya yang mampu ikut meramaikan pasaran dunia, Koreapun masih menggali inspirasi sejarah untuk diceritakan pada dunia bahwa bangsa Korea adalah bangsa yang besar dan hebat.

Bung Karno dulu juga sering menceritakan kebesaran kerajaan Majapahit untuk memotivasi bangsa Indonesia bahwa kita dulu adalah negara yang besar, dengan kekuatan armada lautnya bisa menguasai seluruh Nusantara, termasuk Singapura, Malaysia, Madagaskar, bahkan juga selatan Taiwan. Bahkan menurut sejarah dulu Singapura itu namanya Temasek, dan yang memberi nama ini adalah Patih Gajahmada, oleh Raffles entah kenapa diganti jadi Singapura.

Kadang-kadang penulis membayangkan kalau kisah kejayaan Gajahmada/Majapahit dibuat film TV seri dengan kualitas seperti film TV seri Korea, pasti bisa menumbuhkan, kecintaan kita pada NKRI dan bangsa Indonesia. Pernah pada suatu saat ada cerita dari orang yang menghadiri delegasi seluruh Asia Tenggara, katanya bahwa dulu di Indonesia pada abad ke-13 pernah ada kerajaan Majapahit yang menguasai Singapura, Malaysia, bahkan sampai ke Madagastar dan selatan Taiwan, penulis menjadi bingung mendengar ceritanya, seolah-olah penulis orang yang baru mimpi. Pasti mereka punya versi sejarah masing-masing yang berbeda dengan versi kita atau mungkin tidak pernah diceritakan perihal kerajaan Majapahit abad ke-13 ini. Oleh karena itu Korea perlu menceritakan sejarah versinya (yang sudah pasti beda dengan versi Cina dan versi Jepang) kepada dunia melalui media yang mendunia, tentang kebesaran bangsa Korea masa lalu.

Sungguh disayangkan, kualitas film TV seri kita tidak bisa membuat generasi milenial tergerak untuk menonton satupun, kalau sekelibat lihat di TV, tehniknya sangat primitif, akting aktor dan aktrisnya amburadul, apa bisa membuat pemirsa seluruh dunia mau menonton? Kalau ada insan film dan produsen kaya nasionalis yang membaca artikel ini, anggap saja ini satu tantangan untuk membuat film TV seri Gajahmada/Majapahit atau Sriwijaya dengan kualitas seperti film TV seri Korea, Jumong atau Dae Joyoung yang bisa diputar mendunia (kalau diputar mendunia pasti menguntungkan juga akhirnya).

Cinta NKRI adalah suatu ilmu yang mermpelajari sikap kita ,rela berkorban terhadap Negara Indonesia. Untuk memahami pentingnya mewujuddkan cinta NKRI, dapat kita wujudkan setiap hari dengan bagaimana kita sikap kita dalam menjalani hidup berbangsa dan berNKRI dengan giat,pantang menyerah,peduli,dan saling membantu antar umat. Itu merupakan cerminan dari Cintra NKRI.

Meskipun cinta NKRI bersifat sedikit abstrak (tidak terdefinisi), namun hal itu menyentuh di seluruh kehidupan penduduk Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Sangir sampai Rote. Dan kita harus menanamkan sifat bangga sebagai warga Negara Indonesia yang mempunyai beragam adat istiadat..sebagai contoh orang yang memperjual-belikan produk Indonesia di negara lain itu sudah termasuk menanamkan sikap Cinta NKRI, meski tidak terdefinisi karena dia dapat membawa dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di negara lain.

Oleh karena sekarang ini kita sudah memasuki era globalisasi atau istilah kerennya era revolusi 4.0 (four point zero)  dimana persaingan terjadi dimana-mana tidak hanya di dalam negeri tapi juga dii luar negeri, mungkin sekarang sudah banyak orang yang melupakan akan pentingnya Cinta NKRI, karena alasan untuk bertahan hidup. Meskipun begitu kita sebagai warga Negara yang baik harus menanamkan sikap cinta NKRI dalam kondisi apapun supaya dapat mewariskan kepada generasi di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun