Mohon tunggu...
Arrizal Tegar Al Azhar
Arrizal Tegar Al Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis adalah pintu kemana saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesalahan Penafsiran Konsep Syukur: Pembodohan oleh Kelompok Elite

22 Juni 2024   11:48 Diperbarui: 22 Juni 2024   11:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seseorang bersyukur menerima kabar gembira (Andrea Piacquadio via Pexels.com) 

Dengan menanamkan pemahaman bahwa syukur berarti menerima nasib tanpa usaha, mereka dapat menghindari tuntutan perubahan dari masyarakat.

Misalnya, ketika pekerja mengeluh tentang gaji rendah, kelompok elit bisa saja mengatakan bahwa rezeki sudah diatur, dan mereka harus bersyukur dengan apa yang mereka miliki.

Dampak Negatif Kesalahan Konsep Syukur

Penafsiran yang salah tentang syukur memiliki dampak negatif yang signifikan.

Salah satunya adalah stagnasi sosial dan ekonomi. Masyarakat yang tidak berusaha untuk memperbaiki nasibnya akan tetap berada pada posisi yang sama.

Selain itu, kesalahan konsep syukur juga bisa menghambat perkembangan individu.

Potensi yang seharusnya bisa dikembangkan malah terpendam karena pemahaman yang keliru tentang syukur.

Menangkal Kesalahan Konsep Syukur

Penting bagi kita untuk memahami konsep syukur dengan benar. Syukur bukan berarti kita harus menerima keadaan tanpa usaha.

Sebaliknya, syukur harus menjadi motivasi untuk berusaha lebih keras dan mencapai potensi maksimal.

Kesadaran ini perlu ditanamkan sejak dini agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh pemahaman yang salah.

Melalui artikel ini, penulis berharap masyarakat dapat memahami bahwa syukur tidak berarti pasrah dan menerima nasib tanpa usaha.

Namun justru, kesadaran akan pentingnya usaha harus menjadi bagian dari pemahaman kita tentang syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun