Memasuki masa peralihan dari jenjang sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi adalah masa yang dipenuhi dengan dilema.
Mulai dari dilema antara melanjutkan perguruan tinggi atau tidak, dilema memilih perguruan tinggi yang mana, dan yang paling sering adalah memilih jurusan apa.
Memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan paling penting dan berat bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dilema ini sering kali berputar antara memilih jurusan yang sesuai dengan passion atau memilih jurusan yang menawarkan peluang kerja yang lebih baik.
Keduanya memiliki keuntungan dan risiko masing-masing, dan memahami kedua sisi ini dapat membantu siswa membuat keputusan yang tepat.
Mengikuti Passion
Memilih jurusan berdasarkan passion sering kali memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri.
Belajar di bidang yang benar-benar kita cintai membuat proses kuliah lebih menyenangkan dan terasa lebih ringan.
Sebagai contoh, seseorang yang sangat mencintai seni mungkin merasa sangat bersemangat dan termotivasi setiap harinya untuk belajar dan berkreasi.
Beberapa kasus menunjukkan hasil positif terhadap pilihan ini. Beberapa orang di sosial media mereka membagikan kisahnya berkuliah di jurusan yang mereka minati sejak awal.
Contohnya seperti Jerome Polin. Kecintaannya pada matematika membawanya hingga ke Universitas Waseda, Shinjuku, Tokyo, Jepang, dan mengambil program studi matematika terapan.