Kecerdasan buatan atau AI merupakan kemampuan kecerdasan digital yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh komputer untuk menyelesaikan perintah-perintah tertentu (Copeland, B.J, 2024).Â
Awalnya, tujuan adanya AI ini adalah supaya komputer, mesin, atau alat digital tertentu dapat memiliki kemampuan berpikir selayaknya manusia.Â
Contohnya, mampu memahami apa yang diperintahkan, memiliki kemampuan berpikir, analisis, dan mampu membuat keputusan, serta memprediksi suatu keadaan (Xu, Y. dkk, 2021).
Sejauh ini salah satu bentuk AI yang paling sering kita jumpai dan juga digunakan oleh banyak orang adalah chatbot, seperti ChatGPT, Gemini, atau Bing AI.Â
Beragam orang memanfaatkan chatbot ini untuk berbagai keperluan, seperti untuk mencari informasi, menyelesaikan persoalan eksakta, hingga ke teman mengobrol. Ini menunjukkan chatbot AI telah memasuki berbagai bidang kehidupan manusia.Â
Salah satu bidang krusial yang terpengaruh oleh kehadiran chatbot ini adalah bidang pendidikan, khususnya pada mahasiswa di perguruan tinggi.
Dominasi Chatbot AI
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Niyu. dkk (2024), mereka melakukan penelitian untuk melihat seberapa banyak mahasiswa yang sadar akan kehadiran ChatGPT dan seberapa banyak yang telah menggunakannya.Â
Sebanyak 311 responden mahasiswa dari 56 perguruan tinggi berbeda, menunjukkan bahwa terdapat 89% mahasiswa pernah mendengar tentang ChatGPT dan 57.5% pernah menggunakan. Alasan menggunakannya pun beragam, salah satunya untuk kebutuhan akademis.
Penggunaan chatbot AI untuk kebutuhan akademis di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang semakin umum.Â
Dengan chatbot AI, mereka dapat dengan mudah menemukan informasi-informasi yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah.Â