UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1954 di kota Bandung dan terkenal dengan bangunan ikoniknya, Villa Isola. Pada tahun 2021/2022, UPI akan melaksanakan kegiatan KKN (Kelas Kerja Nyata) semester genap. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah wajib pada jenjang sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa. KKN Tematik UPI tahun ini akan dimulai pada 11 Juli - 10 Agustus 2022.
Meskipun Indonesia saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yaitu LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UPI tetap melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat agar dapat memberikan kontribusi yang nyata dari mahasiswa hingga masyarakat. KKN Tematik UPI tahun ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa (Sustainable Development Goals)". Pelaksanaan KKN Tematik UPI saat ini dilakukan secara online dan sesuai dengan tempat tinggal masing-masing.
Pelaksanaan KKN kali ini diikuti oleh mahasiswa di kampus utama dan kampus cabang dengan jumlah mahasiswa yang luar biasa yaitu 7.089 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, mereka dibagi menjadi 241 kelompok besar, kemudian dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 -8 mahasiswa yang akan melakukan KKN di setiap desa. Setiap kelompok mahasiswa terdistribusi sesuai dengan tempat tinggalnya, hal ini dikarenakan mahasiswa yang melakukan KKN dapat merata di seluruh Indonesia.
Kami mahasiswa KKN UPI kelompok 3 memiliki tempat untuk melaksanakan KKN di desa Sukaluyu, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung. Kami mendapat tema besar yaitu: "Desa Sehat dan Sejahtera" dari masing-masing tema besar terdapat poin-poin yang dapat dipilih oleh masing-masing individu mahasiswa untuk menjadi sasaran kegiatan dalam pelaksanaan KKN dan saya memilih poin persentase perokok <18 tahun.
Dalam mewujudkan program ini penulis melakukan kegiatan edukasi kepada siswa di SMA di Desa Sukaluyu bersama pihak Puskesmas dan melakukan penelitian tentang Pengaruh Lingkungan Remaja Terhadap Perilaku Bahaya Merokok. Sebelum kegiatan, kami menyiapkan kuesioner untuk luaran KKN yaitu bunga rampai. Selain itu, kami mengajukan izin kepada pihak berwenang di daerah tersebut dan bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk mengedukasi bahaya merokok dan narkoba kepada siswa sekolah menengah. kami juga membagi selembaran yang berisi Generasi Hebat tanpa Rokok dan Napza seperti pada gambar di bawah.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para remaja dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya perilaku merokok demi menjaga kesehatannya terutama remaja sebagai generasi penerus bangsa, karena remaja cenderung sangat ingin tahu. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang masih menemukan jati dirinya dan labil, apalagi dengan pengaruh lingkungan. Kegiatan ini disambut baik oleh para siswa, terlihat dari tingginya antusiasme para siswa yang mengikuti kegiatan ini. Dan juga didukung oleh para guru dan respon dari Puskesmas setempat yang juga mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah membantu dalam mempersiapkan dan melaksanakan acara sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Adapun hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa terdapat dampak lingkungan terhadap perilaku merokok siswa/i SMA terutama pengaruh dalam konteks sosial dan budaya. Bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak lingkungan terhadap perilaku merokok remaja, terutama orang tua dengan remaja untuk lebih aktif memantau hubungan remaja dengan mengamati dan belajar tentang pergaulan remaja, asosiasi, dan lingkungan bermain remaja. Korelasikan dengan perilaku mereka sehingga mereka dapat memperkuat diri terhadap efek buruk dari lingkungan sosial mereka. Bagi institusi pendidikan agar memberikan tambahan informasi dan penelitian literatur tentang pengaruh lingkungan terhadap perilaku merokok remaja untuk dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi; DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), pejabat setempat, guru-guru, warga, anak-anak, pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak di desa Sukaluyu dan anggota kelompok 3 KKN UPI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H