Pemud Tangguh
Di sebuah kota yang damai, hiduplah seorang pemuda bernama Arrizqi. Sejak kecil, Arrizqi bermimpi untuk menjadi anggota TNI. Ia terinspirasi oleh kisah-kisah pahlawan yang berjuang untuk negara, dan cita-citanya semakin menguat ketika melihat tentara berpatroli di kotanya. Dengan semangat yang membara, Arrizqi mempersiapkan diri untuk mendaftar. Setelah lulus SMA, Arrizqi mengikuti seleksi TNI dengan harapan tinggi. Ia berlatih keras, menjaga kondisi fisik, dan mengikuti berbagai tes. Namun, saat pengumuman hasil, dunia Arrizqi terasa runtuh. Ia tidak lolos seleksi, dan kekecewaannya mendalam.Â
Melihat harapan yang hancur, orang tuanya mendorongnya untuk mencari jalur lain.Dengan berat hati, Arrizqi mendaftar di jurusan keperawatan di sebuah universitas. Meskipun awalnya merasa terpaksa, seiring waktu, ia mulai menyukai bidang ini. Ia belajar tentang kesehatan, pertolongan pertama, dan cara merawat pasien. Setiap kali melihat senyum pasien yang sembuh berkat perawatan yang diberikan, Arrizqi merasa bangga dan menemukan makna baru dalam hidupnya.
Namun, cita-cita menjadi TNI tidak pernah sepenuhnya pudar dalam hatinya. Setelah menyelesaikan kuliah dan menjadi perawat yang kompeten, Arrizqi kembali merenungkan impiannya. Ia menyadari bahwa menjadi anggota TNI bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang pengabdian dan melindungi masyarakat. Keberaniannya dalam merawat pasien memberinya keberanian untuk mencoba lagi.
Dengan dukungan keluarga dan teman-teman, Arrizqi memutuskan untuk mendaftar kembali ke TNI. Kali ini, ia lebih siap dan berpengalaman. Ia mengikuti setiap tes dengan percaya diri, mengandalkan ketekunan yang telah dilatih selama menjadi perawat.
Setelah melalui proses yang menegangkan, Arrizqi akhirnya menerima kabar gembira ia lolos seleksi dan diterima menjadi anggota TNI. Rasa bahagia dan bangga memenuhi hatinya. Arrizqi menyadari bahwa perjalanan hidupnya telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan.
Kini, Arrizqi tidak hanya menjadi seorang prajurit, tetapi juga membawa pengalaman berharga sebagai perawat. Ia percaya bahwa kombinasi keduanya akan membuatnya lebih baik dalam menjalankan tugasnya melindungi dan melayani masyarakat. Cita-cita yang sempat tertunda kini terwujud, dan Arrizqi bertekad untuk menjalani setiap langkah dengan penuh semangat dan pengabdian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H