Mohon tunggu...
Syamsiyyatul Muarrifah
Syamsiyyatul Muarrifah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

topik yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Nilai Pancasila untuk Mencegah Perundungan dan Kekerasan

15 Mei 2024   13:51 Diperbarui: 15 Mei 2024   13:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan asas atau dasar yang lima yang dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan dengan berpegang teguh dengan nilai-niai atau asas pada Pancasila. Tanpa asas Pancasila kehidupan di negara Indonesia akan sering terjadi konflik serta terjadinya perpecahan antar warga negara. Nilai yang terkandung Pancasila diikat oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Yang berarti Masyarakat Indonesia hidup dengan beberapa keragaman yang dimilikinya. Dengan demikian tanpa adanya alat pemersatu bangsa Indonesia tidak akan menjadi negara utuh seperti sekarang ini.
Seperti yang tertera dalam sila pertama, sebagai manusia yang diberi anugerah untuk hidup oleh Tuhan Yang Maha Esa kita perlu mempercayai adanya Kebesaran Tuhan yang nyata akan terjadi dalam hidup kita. Kita patut mensyukuri atas segala kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada kita.

 Kemudian pada sila kedua, sebagai manusia yang adil dan beradab sepatutnya kita hidup tanpa membedakan ciri khas yang dimiliki individu lain. Karena sebenarnya derajat antara individu dengan yang lainnya itu setara dimata Tuhan Yang Maha Esa. Pada sila ketiga, cinta terhadap tanah air juga merupakan kewajiban sebagai anak bangsa untuk mempertahan keutuhan negara Indonesia. Pada sila Keempat, perlunya musyawarah untuk menyelesaikan suatu permasalahan agar tidak menimbulkan suatu konflik dalam lingkup negara serta terwujudnya kehidupan demokrasi yang jujur dan adil untuk menciptakan pemimpin yang berkualitas. Dan yang terakhir terdapat dalam sila kelima, menyetarakan kebutuhan baik dari aspek sosial, ekonomi dan budaya di berbagai wilayah tanpa adanya penyalah gunaan dari pemerintah.

Dari nilai-nilai diatas dapat disimpulkan bahwasannya setiap sila memiliki keterkaitan dan saling melngkapi sehingga tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Maka perlunya memberikan edukasi serta penanaman nilai Pancasila kepada anak muda Indonesia agar tetap dalam sikap dan moral yang sesuai dengan norma kehidupan. Dizaman yang serba modern ini nilai Pancasila mulai meluntur karena minimnya kesadaran dari individu terhadap pentingnya nilai-nilai Pancasila. Seperti yang dapat kita lihat di Indonesia banyak kasus perundungan dan Kekerasan yang berujung kematian sering terjadi baik di dunia pendidikan maupun sosial kemasyarakatan. Padahal dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Bahkan dapat memperluas suatu permasalahan hingga berada ditangan pihak yang berwajib. Tanpa kita sadari hal semacam itu akan menjadi sesuatu yang wajar karena terjadi hampir di setiap harinya.

Dampak dari perundungan dan kekerasan tidak hanya bagi korban melainkan keluarga dan masyarakat yang ada di lingkupnya. Gangguan terhadap Kesehatan mental dapat terjadi pada korban hingga menimbulkan kematian. Hal ini lah yang disayangkan yang terjadi dalam kehidupan anak muda Indonesia yang sudah tidak memegang nilai dari Pancasila. Maka dari itu perlunya Tindakan tegas untuk menekan angka kekerasan yang terjadi di Indonesia dengan penguatan nilai Pancasila. Memberikan arahan terhadap masyarakat Indonesia mengenai bahayanya perundungan dan kekerasan dengan penanaman nilai Pancasila dapat mengurangi tingginya kasus perundungan dan kekerasan yang ada di Indonesia. Dimulai dari kesadaran diri untuk tetap menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa. Serta penanaman nilai moral terpenting dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun