Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu Membatu

28 Februari 2016   22:56 Diperbarui: 28 Februari 2016   23:53 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ill- mirrorspectrum.com"][/caption]ini tentang waktu
waktu yang membatu
pada hati
pada kepala
tanpa rasa

katakanlah ini waktu
waktu yang lupa memaknai proses
pada perjalanan-perjalanan
entah maju
entah mundur

inikah waktu?
waktu tanpa identitas yang lupa memaknai diri
sebagaimana peradaban-peradaban silam
yang meng-arca-kan dirinya
pada batu-batu kelam

hingga, ketika waktu ingin bicara
waktu tak berdaya, terigau, tergagap-gagap
pada doktrin penghasut-penghasut dengki
yang melekat di bawah ketiak sang induk semang
induk yang tak tahu siapa induknya

waktu membatu, sepanjang siang sepanjang malam
semakin membatu, mengkakukan diri
terpahat, mengeras pada waktu yang membatu, gamang
waktupun menggelinding, terhempas tak tentu arah 
dan harga diripun bergelimpangan

â–  sumur serambi sentul, 28/02/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun