[caption caption="il. espavo.ning.com"][/caption]
seumpama sajak
tertulis
terpatri
di batu pualam
seperti syair-syair
pada kitab-kitab
sang sastrawan
sang bhagawan
dan sastra-sastra
para pujangga
menyangga langit
beretika pada alam aestetiknya
sebagaimana harmoni fatwa-fatwa
dogma
traktat
para kiai-kiai, rahib-rahib suci
sejuk
menawan
menghanyutkan
melapangkan dada-dada yang sepi
damai
santun
begitulah semestinya sajak yang mengalir ditangan penyair
kerana sesungguhnya hanya dengan satu kata bisa membunuh seribu kebencian dihatimu
...................
seorang fakir yang hina dina pernah berkata pada alam
jangan bakar sajak-sajakmu dengan amarahmu
bersajaklah, sebagaimana memperlakukan sajak
sebagaimana menikmati air suci di-jiwa yang tenang pada secangkir cawan yang bening
sumur serambi sentul, 10/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H