Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Sepotong Tulang

20 Januari 2014   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sepotong tulang
teronggok di tanah basah

ada hidung-hidung mengendus-endus
ada lidah-lidah menjulur-julur, menjilat-jilat

sepotong tulang
tergantung di bokong kerontang

ada yang melolong-lolong di siang bolong
ada yang mengerang-erang di tengah padang

sepotong tulang
tertancap di kepala batu berisi angin

ada yang diperhamba tulang dikepalanya
ada yang mempertuhankan tulang dihatinya

sepotong tulang
berlari, melayang, mengejar dayang-dayang

ada yang menari di atas luka hati menganga
ada yang bersimbah peluh di bawah bayang-bayang dusta

sepotong tulang
sepotong tulang

dipertuhankan
diperhambakan

tangan, kaki tak lagi berarti
kecuali sekadar menjadi kaki tangan semata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun