Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Repertoar Puisi 1/3 Kamar

26 Februari 2016   20:30 Diperbarui: 26 Februari 2016   21:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi - huffingtonpost.com"][/caption]pada tepi hayat
ada nyanyi-nyanyi
ada auman-auman
di antara gumaman-gumaman

irama, birama, birasa sesekali terdengar
mengerang-erang dalam geliat birahi yang terpaksa
hingga menikam-nikam ulu hati
melampaui estetika bunyi

pada puisi panggung
semakin luruh, luluh, tersesat di ruang akal
di antara peluh-peluh yang tak pernah mengering
di antara keluh-keluh batin yang terpenjara

pun, puisi kamar
semakin membeku di ruang yang terkunci
memutilasi rasa, berdesis-desis
menodai keluhuran aksara dan budi pekerti

sementara, pada mimbar-mimbar kesusastraan
asap dupa-dupa semakin pekat membungkus stupa-stupa tua
di antara dengungan mantra-mantra yang tak pernah usai
kerana, hanya tinggal itu yang tersisa

â–  sumur serambi sentul, 26/02/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun