[caption caption="ill. die-neue-sammlung.de"][/caption]
pada sebuah anggapan
bahwa pembenaran-pembenaran itu mutlak ada
sudah semestinya, sebagaimana kebenaran yang diletakkan di atas kebenaran
bahwa memang kebenaran itu tak perlu pembuktian?
bagaimana mungkin kebenaran itu mesti diakui?
bahwa hanya cukup dengan alat bukti
semuanya sudah pasti benar
sebuah logika berfikir?
ya, intuisi bisa saja berbeda
akan tetapi dalam perkara ini perlu ada saksi
saksi yang bersaksi sebagai penyaksi;
bukan cuma sekadar saksi hidup atau saksi mati
cukupkah? atau masih kurang?
bukan itu soalnya; ini soal interpretasi
tentang acara dan cara makan minum yang baik dan benar
di meja makan sang pembenar
bung, ini soal kemulyaan antara hakim dan politikus;
bukan tentang dogma atau rumah makan dan toiletnya
atau tentang pesta prasmanan anggota dewan dan oknum menteri
tak perlu diperdebatkan; ini cuma asumsi bukan tuduhan
; percaya atau tidak, salah atau benar, siapa yang mau peduli?
sental sentil serambi sentul, 09/12/2015
©2015-arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H